Puisi : “Merdu Mentari”
***Suara merdu mulai bersyairAkan kesyukuran pagi yang memanggilDalam setapak letihnya membulirkan peluh,Tunduk sukur bergegas ditunaikan, Apa yang sebenarnya kita tunggu,Dalam putaran jarum waktu, Maukah kita raga melemah tanpa karya, Bersiap memanaskan raga dengan sinarnyaTerbuka mata akan cita yang selalu digantung,Meski awam tersirat,Kiranya harus tetap berbangga,Karena bayang masih disisi badan.*** Picture By : blidz-cappuccino.deviantart.com