Kerinduan itu seakan bergulir semu
Berharap kan kepastian yang enggan beri angin sejuk
Apakah pantas sang mendung menanti mentari
Berpijar di ufuk sana cahaya itu berhias cempaka
Tak ada lagi rasa itu
Berhenti tuk menanti,
Bukan merupa akhir
Tapi penantian, adalah pasti
Sesal kan datang biarlah nanti
Namun hati tuk satu
Kian berpadu dalam ingin
Akan nafasmu yang menggema
Dalam simphoni
Dentum nadiku..
Baguuus puisinya 😀 ditunggu tulisannya yang lain ya.
Siap… 😀